Rabu, 05 Oktober 2011

Mind set Karyawan.

 
Ada fenomena yang menarik tentang “ profesi karyawan “. Pada satu sisi sebagian orang sangat mendambakan pekerjaan atau status sebagai karyawan agar hidup mempunyai penghasilan tetap dan bisa hidup stabil setiap bulannya.  Bisa menjadi karyawan bagi mereka sudah dianggap sebagai sebuah keberuntungan, mengingat rasio pencari kerja dengan lapangan kerja yang tersedia di negeri ini sangat tidak sebanding.
Ditambah lagi bahwa kondisi perekonomian yang terasa makin sulit dan menyesakkan dada, semakin menguatkan keinginan orang untuk menjadi karyawan.
Pada sisi yang lain, ada sebagian orang yang sudah bekerja memandang profesi karyawan sebatas “ apa adanya”.  Karyawan, ya begitulah, yang penting punya penghasilan tetap.  Hanya sebagian kecil yang memandang profesi karyawan sebagai sesuatu yang berarti, bernilai lebih.
Disinilah sesungguhnya masalah mulai menarik, sebab tanpa sadar ada kecenderungan dari para karyawan sendiri untuk menilai rendah statusnya “ Ah, kita’kan Cuma karyawan !” ungkapan – ungkapan pesimis dan rendah diri semacam itu yang justru sering terengar.
Secara prinsip nyaris semuanya terjebak pada mind set, paradigma,bahwa karyawan semata-mata sebagai “ orang gajian”. Orang yang menjual tenaga, pikiran atau keterampilannya dan mendapatkan gaji sebagai imbalan. Paradigma ini pula yang sering  tanpa sadar melahirkan berbagai pernyataan dan sikap pesimis serta rendah diri dari para karyawan sendiri.
Karyawan sesungguhnya jauh lebih luhur dan luar biasa yang bisa disejajarkan dengan predikat “ profesi “.  Seperti pengacara, dokter dan lainnya.
KARYAWAN artinya orang yang membuat atau melahirkan sebuah KARYA, dalam kata “ karya” ( apapun) mengandung sebuah proses kreatif, proses penciptaan yang setara esensinya dengan proses penciptaan manusia sendiri, sebagai KARYA TUHAN yang Maha Agung.
Jadi tegasnya, karyawan bukanlah melulu orang gajian, orang yang bekerja lalu mendapatkan imbalan, Bukan..lewat paradigma baru itulah setiap karywan akan jauh lebih menghargai dan menghormati status profesinya dan mempunyai nilai setara dan bahkan bisa lebih dengan berbagai profesi “ bergengsi” lainnya. Bahkan amat sangat mungkin, karyawan bisa melahirkan berbagai keajaiban melalui karyanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar